Eksplorasi Ke Kampung Zuhud


Start: Train Ride


Pada tanggal 10 November, aku dan teman teman dari OASE Eksplorasi berangkat ke Tasik Malaya untuk eksplorasi kami. Kami menaiki kereta untuk sampai ke stasiun Tasik Malaya. Kami berangkat dari Stasiun Senen jam 21.00. Selama di kereta, aku dekat tempat duduknya dengan reguku.


Seating Arrangement
Titan, Indri Ceca
Aliyah, Naura, (aku)

Selama di kereta, aku bersama teman teman yang dekat tempat duduknya denganku ngobrol sampai kami lelah dan tidur. Sekitar jam 23.30, aku mulai lelah dan tidur lelap sampai sekitar jam 3 pagi. Beberapa menit setelah aku bangun, kereta berhenti di stasiun yang aku tidak tahu namanya. Aku, Aliyah dan Naura jalan jalan di dekat pintu karena di luar kereta banyak angin. Kami mengobrol di sana sampai kereta hampir mulai jalan lagi.


Hari I: Arrival

Kami sampai di kota Tasik pada sekitar jam 4 dan kami yang perlu sholat, sholat. Setelah sebagian dari kami sholat, kami menaiki mobil bak dan kami mulai jalan.


Kami berhenti sebentar di Aloen-Aloen Manonjaya dan karena kelompok kami (putri) sampai duluan, kelompok kami main tag di lapangan. 


Setelah selesai bermain, kelompok putri dan kelompok putra sama sama berangkat. Tapi kelompok putri akhirnya berangkat duluan karena Alfar dari kelompok putra hampir ketinggalan. Kami dari kelompok putri berangkat dan aku, Khansa, Aliyah dan Andini berdiri di belakang mobilkan dan yang lain duduk.


Setelah perjalanan yang cukup panjang, kami semua sampai di desa Sukajadi. Kami bertemu dengan kepala desa Sukajadi dan mengobrol sebentar.


Setelah itu, kami keliling desa Sukajadi bersama pak Ondin untuk membuat peta sesuai dengan grup masing masing. Setelah itu, kami makan siang bersama di saung.


Setelah makan siang, kami ganti baju untuk kotor-kotoran dan memindahkan ikan ke kolam dan memasang pagar agar ikannya tidak dimakan berang-berang. Poin tambahan adalah: jalan kesana sangat narrow.


<- Naura memindahkan ikan ke kolam











Kami memasang pagar untuk ikan ->



Setelah itu, kami pergi ke dam. Karena banyak yang lompat dari jembatan(?), aku juga jadi ikut lompat.


Setelah itu, kami jalan balik ke saung.


Setelah balik ke saung, kami makan malam. Habis makan malam, kita ke rumah inang sesuai regu. Kami (regu matahari) tinggal di rumah pak Komar. Setelah regu matahari(Kezia, Naura, aku) sampai di rumah pak Komar, kami memakan makanan ringan yang keluarga pak Komar sudah sediakan. Setelah itu, karena kami sudah lumayan lelah kami langsung izin tidur.


Hari II: First Task

Regu kami datangnya agak telat karena kami telat bangun. Kami dikasih tugas pertama oleh mentor kita; Kak Ayu, yaitu untuk mencari tahu tentang keluarga inang kami. Setelah kami balik ke rumah sementara kami, ternyata orang tua inang kita lagi memotong ayam. Setelah itu, Kezia menyabut bulu ayamnya, aku dan Naura nggak ikut nyabut karena kami takut. Setelah bulu ayam sudah dicabutkan, kami bertiga membantu ibu masak. Setelah masakannya sudah jadi, kami bertiga makan di ruang tamu tapi bapak dan ibu tidak bergabung karena katanyaa mereka sudah makan.

Setelah itu, kami bertiga menemani ibu ke sumur dekat sawah untuk cuci piring. Selesai cuci piring, ternyata ibu juga suka mandi di sumur tersebut karena dia menyuruh kita main dulu di sawah sambil menuggu dia. Akirnya kami menemukan banyak putri malu dan kami pegang semuanya yang kami bisa.

Setelah kami pulang ke rumah inang, kami membantu bapak membuat karpet manggunaka bungkus kopi bekas. Cara melipatnya cukup rumit sampai aku hanya bisa memasang 5 bungkus kopi ke karpetnya.

Kemudian, kami bertiga izin untuk pergi ke lapangan untuk melihat apa sih yang ramai itu. Tahunya anak OASE pada main sepak bola sama anak desa Sukajadi. Kami ngobrol sebentar bersama teman-teman kami dari regu lain. Aku dan Naura kembali ke rumah kita untuk memakai sunscreen dan Naura balik ke lapangan tapi aku stay di rumah karena aku ingin istirahat.

Beberapa menit setelah Naura pergi, aku diajari bapak cara membuat rokok. Kata bapak, bapak membuat rokok karena lebih murah dari pada beli rokok yang sudah jadi.


 Hari III: Unusual

Di hari ke-tiga kami dikasih tugas untuk mencari tahu tentang lingkungan kami. Karena regu-regu yang lain kebanyakan menanyakan tetangga mereka, kami ingin menjadi sedikit beda karena itu aku merekomendasikan ke sawah tempat ibu mandi kemarin. 

Saat tiba di sawah, kami hanya melihat satu orang. Oleh karena itu kami mendekati orang itu, di jalan saat kami sedang menghampiri orang itu, Kezia bilang bahwa dia melihat ular sawah. Karena bapak yang tadi kami ingin wawancarai sepertinya tidak ingin diwawacarai. 

Setelah kami mulai berjalan pulang, kami melihat satu tanjakan yang terlihat sering dijalani orang. Karena kami masih ingin mewawancarai orang yang tidak di dekat rumah, kami melewati jalan itu. Sehabis kami menaiki tanjakan itu, kami bertemu dengan pak Suherman. Karena pak Suherman tidak apa-apa kami wawancarai, Kezia mulai mewawancarai pak Suherman.

Beberapa menit setelah kami bertiga pulang, kami keluar lagi untuk refill botol minumku. Sehabis itu, aku dan Naura ke belakang rumah azalea untuk memanjat pohon di belakang rumah mereka. Aku lumayan takut pertama kali aku naik ke pohonnya, tapi yah gitu deh.

Beberapa saat setelah aku dan Naura pulang, aku dan Naura tidur. Saat kami berdua bangun Kezia bilang ke kita bahwa anaknya bapak sama ibu sudah datang. Nama anaknya adalah kak Sari, umurnya 23 tahun. Setelah diberi tahu Kezia bahwa ada kak Sari, aku dan Naura salim.

Mentor tiba-tiba datang ke rumah kita dan mereka bilang bahwa mereka sedang live di Instagram dan kami berbincang sebentar dengan mereka sampai mereka pergi. Beberapa menit setelah kakak-kakak mentor pergi, Aliyah dan Taci datang ke rumah kita untuk main tepok nyamuk. Kami berempat; Taci, Aliyah, Naura dan aku, bermain sampai mereka berdua pulang.

Setelah itu kami semua disuruh menanam pohon. Regu kami memilih pohon mangga untuk ditanam pertama. Lalu setelah selesai menanam pohon mangga, kami menanam satu pohon lagi karena masih ada yang tersisa. Pohon kedua yang kami tanam adalah pohon jambu air. 


Malam itu, kak Ayu memberi tahu kita bahwa kami perlu menyiapkan stage untuk perpisahan kami besok. Saat kami balik ke rumah kami, Kezia bilang bahwa dia akan menuliskan script untuk drama yang kami akan tampilkan di depan penduduk desa. Saat Kezia mulai menulis script-nya aku dan Naura mulai tidur.


Hari IV: Farewell

Pagi-pagi kami mulai packing karena hari ini adalah hari terakhir kami di desa Sukajadi. Setelah kami selesai, kami ke saung untuk mendiskusi tugas hari ini dengan kak Ayu. Lalu, kami berjalan ke pabrik sotong untuk mencoba membuat sotong.


Setelah kami selesai membuat sotong, kami ada workshop angklung di saung.


Setelah itu, kami ke tempat dimana kemarin kami memasukan ikan. Di kolam ikan, kelompok putra dan putri di pisah untuk mengambil ikan menggunakan tangan. Aku, Aliyah dan Naura ketakutan karena kami takut menginjak ikan. Akhirnya kami; kelompok putri, diberikan alat bantu karena kami belum menangkap banyak ikan. Alat bantunya adalah jaring yang biasa digunakan untuk menangkap ikan.


Setelah itu, kami balik ke saung untuk mandi. Saat jalan ke saung, aku agak sedikit kesulitan jalan karena sendalku licin. Untungnya Aliyah ada di dekat aku untuk membantu aku.

Saat kami; kelompok putri, sampai di saung, ternyata hujan deras berangin. Instinct pertama kami adalah untuk menyelamatkan tas kami dari hujan. Makanya kami menaruh tas kami di saung mentor. Setelah itu, saat kami mencoba untuk berteduh di toilet bata, ternyata gentengnya jatuh karena anginnya sangat kencang. Karena itu kami akhirnya berteduh di toilet samping saung mentor. Mungkin ini tidak terdengar menyeramkan, tapi waktu kejadian untuk kita ini sangat menakutkan.

Setelah kami melihat lewat jendela, ternyata kelompok putra sedang bermain hujan. Karena terlihat seru, kami akhirnya gabung dengan mereka.


Malam itu juga adalah malam perpisahan kami dengan desa Sukajadi. Regu kami menampilkan drama tentang zero waste. Overall, penampilan (?) favoritku adalah penampilan regu Taurus.



Hari V: Farewell

Hari ke-lima adalah hari terakhir kami di desa Sukajadi. Maka karena itu kami dijemput kakak-kakak mentor pada sekitar jam 6. Kami juga difoto bersama keluarga inang kami.


Lalu kami berjalan ke tempat dimana busuk yang kami akan naiki diparkir. Aku duduk bersama Kayyisha di dekat pintu bus dan seluruh perjalanan, kelompok putra dan para mentor bernyanyi nursery rhymes Indonesia.


Setelah itu, kami sampai ke terminal bus untuk ganti bus ke Budiman Premier Class. Aku sekali lagi, duduk bersama Kayyisha. Disebelahku juga ada Aliyah dan Andini.


Di bus, kami main Werewolf dan Uno. Setelah aku mulai pusing, aku minum antimo. Aku juga memberi Andini satu tablet. Kami berdua tidur nyenyak sampai kami hampir sampai di stasiun rambutan. Setelah kami sampai di stasiun rambutan, kami berkumpul sekali lagi sebelum kami berpisah dan aku makan Loteria. 




Comments